Cara Menginstal Ubuntu Server 12.04 di VirtualBox
CARA
MENGINSTAL UBUNTU SERVER 12.04 PADA VIRTUALBOX
Berikut
ini langkah-langkah untuk menginsal Ubuntu Server 12.04 di VirtualBox:
Ketika
awal penginstalan Ubuntu, setelah “Mulai” dan
memilih “Install Ubuntu Server” seperti gambar dibawah ini:
Tiba-tiba
muncul pesan yang kurang lebih isinya menyatakan bahwa CPU VirtualBox nya tidak
memiliki fitur PAE yang dibutuhkan oleh kernel Ubuntu Server 12.04, seperti
pada gambar di bawah ini:
Untuk mengatasi masalah
diatas, lakukan hal-hal berikut:
Ubah setting System
Prosessor dari Virtual Machine. Centang pada Checkbox PAE/NX yang ada pada
Extended Features yang berada di Tab Processor pada kotak dialog System Setting
Virtual Machine, seperti berikut:
Kemudian, setelah
diklik OK dan Virtual Machine dijalankan kembali, proses instalasi berjalan
sebagaimana mestinya.
Setelah saya pilih
Install Ubuntu Server seperti gambar di atas, selanjutnya akan diminta untuk
memilih bahasa yang akan dipakai. Misalnya, kita pilih Bahasa Indonesia dan
kemudian tekan “Enter”.
Langkah selanjutnya
adalah memilih lokasi, kurang lebih akan ditampilkan layar seperti dibawah ini:
Pilih “Other”, lalu “Enter”.
Kemudian akan ada tampilan pilihan berikutnya, masih berhubungan dengan lokasi,
pada bagian ini pilih nama benua dimana Indonesia berada. Jadi pilih “Asia”
lalu tekan “Enter”.
Untuk dibagian ini,
pilih Indonesia dan tekan “Enter”.
Berikutnya adalah
memilih/konfigurasi locale. Locale ini nanti akan berpengaruh terhadap format
tanggal, number, dan lain-lain. Karena locale untuk Indonesia tidak ada maka
pilih yang United States. Lihat gambar di bawah untuk lebih jelasnya:
Langkah selanjutnya
adalah mengatur Layout dari keyboard kita. Karena keyboard Indonesia tidak
mempunyai karakter khusus, jadi pilih No untuk pertanyaan Detect Keyboard Layout
seperti gambar di bawah ini:
Selanjutnya pilih
English(US) untuk jenis Keyboard yang anda gunakan. Untuk lebih jelasnya lihat
2 buah gambar di bawah ini:
Setelah memilih dan
konfigurasi Keyboard yang sesuai dan menekan tombol “Enter”.
Selanjutnya instalasi
akan dilanjutkan dengan proses Detecting Hardware dan loading komponen tambahan
dari sistem kita.
Kemudian saatnya
konfigurasi jaringan server kita. Yang pertama harus diatur adalah nama host
untuk server kita. Untuk kali ini kita pakai nama “myserver” untuk hostname
server. Silahkan dilihat gambarnya di bawah ini:
Kemudian saatnya kita
tambahkan User yang akan kita gunakan untuk manajemen server kita. Yang pertama harus masukkan Nama Lengkap dan
user-nya misalkan pada contoh ini saya pakai “trilestari”. Kalau di bagian ini boleh pakai spasi namanya
karena hanya Comment/keterangan saja.
Selanjutnya isikan nama
user (username) yang mau dipakai untuk login ke server. Supaya diingat jangan pakai spasi dan harus
dalam huruf kecil semua (lower case). Saya isi dengan "lestari”.
Terus langkah
selanjutnya isi password yang mau dipakai sma user yang tadi ditambahkan. Jangan lupa isikan password yang sama ketika
diminta konfirmasi password:
Kemudian kamu akan ditanya
apakah home direktori kamu mau di-enkripsi atau tidak. Kalau kamu pilih yes, semua file yang kamu
simpan di dalam home direktori kamu tidak akan bisa dibuka selain kamu. Untuk kali ini saya memilih No.
Selanjutnya instalasi
akan membaca waktu (Tanggal dan jam) sekarang dari Network Time Server seperti
yang bisa kamu lihat di gambar di bawah ini:
Terus kamu akan diminta
menentukan zone waktu kamu berdasarkan Kota. Pilih kota yang ada
pada pilihan yaitu Jakarta. Jika sudah
tekan “Enter”.
Selanjutnya kita akan
membuat partisi untuk instalasi sistem Ubuntu Server 12.04 kita. Ketika muncul pilihan Partition Disk, pilih
saja yang Manual. Karena jika kita
memilih yang Guided maka partisi yang dibuat adalah defult, jadi supaya kita
bisa membuat partisi sesuai keinginan kita pilih saja yang Manual. Untuk lebih jelasnya lihat gambar.
Kemudian pilih Hard
Disk (HD) yang mau di-partisi, karena di dalam Virtual Machine cuma ada 1
HD yang dikenali sebagai sda jadi saya pilih HD itu. Tekan “Enter”.
Kemudian akan ada
pertanyaan untuk pembuatan tabel partisi baru.
Pilih saya Yes.
Kemudian pilih saja di
tabel partisi yang baru saja dibuat (yang ada keterangan FREE SPACE-nya). Lihat gambar.
Kemudian pilih “Create
a new partition”.
Untuk partisi yang
pertama, saya akan membuat sebagai swap area.
Jika masih bingung apa itu swap, kurang lebihnya adalah memory yang akan
diapakai untuk membantu pekerjaannya RAM ketika proses yang dikerjakan
membutuhkan memory yang melebihi kapasitas RAM. Jadi jika RAM-nya sudah besar,
ukuran swap-nya tidak perlu besar-besar.
Untuk ukuran partisinya saya buat 1 GB saja karena takut tidak cukup
untuk partisi system-nya (root)
Jika muncul pilihan
jenis partisi seperti gambar di bawah ini, pilih saja yang primary. Penjelasan untuk jenis partisi ini tidak
dibahas di sini.
Kemudian pilih lokasi
dimana kamu mau meletakkan partisi ini di dalam Hard Disk (mau di posisi awal
atau akhir), kalau saya pilih yang Beginning saja.
Selanjutnya kamu
diminta nentuin jenis File System yang akan dipakai. Kalau di Ubuntu banyak
pilihannya. Karena yang akan dibuat sekarang untuk swap makanya saya pilih “swap
area” dipilihan “use as”. Lihat gambar untuk jelasnya:
Selanjutnya jika
settingan partisi sudah sesuai pilih “Done setting up the partition”. Lihat gambar.
Terus langkah
selanjutnya, membuat partisi yang lain. Langkah-langkahnya sama seperti di
atas. Disini kita membuat 2 partisi lagi, untuk “/” (root) dan untuk “/home”. Untuk
“/” kita buat sekitar 2.5 GB terus sisanya untuk “/home”. Kita sengaja
memisahkan partisi “/home” sama “/” agar kalau ada apa-apa sama sistem /
server, kita tinggal format ulang tidak usah bingung mikirin file yang sudah
disimpan di “/home”. Kurang lebih seperti gambar di bawah ini:
Jika sudah benar dan
sudah pasti partisinya tinggal pilih “Finish partitioning and write changes to
disk”. Nanti akan ditanya apakah anda yakin untuk menyimpan perubahan yang
sudah anda buat. Jawab saja Yes.
Terus tinggal tunggu
proses instalasi seperti berikut:
Nanti ditengah-tengah
instalasi kamu akan diminta HTTP Proxy. Apabila menggunakan Proxy masukkan
disini. Tapi jika tidak dikosongkan saja.
Terus
nanti diminta juga untuk setting update sistem kita. Apa mau di-update otomatis
atau secara manual. Karena kita tidak selalu online maka kita pilih yang “No
automatic updates” jadi nanti kita update secara manual saja.
Selanjutnya
kamu diminta untuk menentukan Server yang nantinya kana dijadikan Server apa. Kita
pilih yang LAMP Server saja.
Setelah
semua aplikasi / software selesai di instal ke sistem, langkah selanjutnya
adalah instalasi GRUB/Boot Loader.
Kemudian
ada pertanyaan untuk install GRUB ke master boot record dari Hard Disk kita. Jawab
saja Yes.
Dan
akhirnya proses instalasi Ubuntu Server 12.04 pun selesai Pilih Continue.
URL Source:
To:
gak beda jauh sama Ubuntu server 10.04 ya?? apa sama aja??
BalasHapusthanks informasinya kunjungi juga
BalasHapushttp://khaidar027.blogspot.com/2013/10/cara-mengatur-webserver-apache-kali-ini.html